UNSUR-UNSUR BIAYA PRODUKSI

Menurut Mulyadi (2009 : 13) dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu, dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi. Biaya yang akan diuraikan dibawah ini adalah unsur- unsur dari biaya produksi, yaitu biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

1. Biaya Bahan Baku 

Supriyono (2007:19) mengemukakan bahwa biaya bahan baku adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai di dalam pengolahan produk. Menurut Firdaus dan Wasilah (2009 : 24) biaya bahan langsung merupakan biaya perolehan dari seluruh bahan langsung yang menjadi bagian yang integral yang membentuk barang jadi.

Penghitungan nilai pemakaian bahan baku adalah hasil perkalian antara harga pokok pembelian bahan baku dengan kuantitas bahan baku yang dipakai (Hanggana 2008 : 17). Harga pokok bahan baku terdiri dari harga beli (harga yang tercantum dalam faktur pembelian) ditambah dengan biaya-biaya pembelian dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut dalam keadaaan siap untuk diolah (Mulyadi 2009 : 282).

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Supriyono ( 2007: 19) mengemukakan bahwa biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasi atau diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan. Firdaus dan Wasilah (2009 : 24) mengartikan biaya tenaga kerja langsung sebagai upah dari semua tenaga kerja langsung yang secara fisik baik menggunakan tangan maupun mesin ikut dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk atau barang jadi.

Menurut Hanggana (2008 : 51) penghitungan biaya tenaga kerja langsung dapat dilakukan berdasarkan jam kerja maupun berdasarkan unit hasil produksi. Biaya tenaga kerja langsung yang dihitung berdasarkan jam kerja merupakan hasil perkalian antara jam kerja setiap karyawan dengan tarif upah per jam karyawan tersebut. Biaya tenaga kerja langsung yang dihitung berdasarkan unit hasil produksi atau yang lebih dikenal upah borongan, merupakan hasil perkalian antara jumlah hasil produksi setiap karyawan dengan tarif upah per unit hasil produksinya.

3. Biaya Overhead Pabrik
Supriyono (2007 : 20) mengemukakan bahwa biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, yang elemennya dapat digolongkan ke dalam :
a. Biaya bahan penolong
b. Biaya tenaga kerja tidak langsung 
c. Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik
d. Reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik
e. Biaya listrik, air pabrik
f.  Biaya asuransi pabrik
g. Biaya overhead lain-lain

Hanggana (2008 : 57) mengartikan biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Menurut Mulyadi (2009 : 196–197) perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka. 
Pembebanan biaya overhead pabrik yang ditentukan di muka tersebut, dikarenakan beberapa alasan sebagai berikut:
Pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi seringkali mengakibatkan berubah-ubahnya harga pokok per satuan produk yang dihasilkan dari bulan yang satu ke bulan yang lain.
Dalam perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya dengan menggunakan metode harga pokok pesanan, manajemen memerlukan informasi harga pokok produksi per satuan pada saat pesanan selesai dikerjakan.

Komentar

Popular post