SIKLUS PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI KE PRODUK/PROJECT MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

Berdasarkan gambar diatas, (contoh: perusahaan konstruksi/manufaktur) diketahui unsur dan siklus pembebanan biaya produksi ke proyek hingga menghasilkan Harga Pokok Produksi (HPP) dengan uraian sebagai berikut:
  1. Biaya produksi perusahaan terdiri 3 (tiga) unsur, yaitu biaya bahan baku (material), tenaga kerja langsung dan biaya overhead konstruksi/pabrik.
  2. Biaya bahan baku dibebankan langsung ke proyek pada saat terjadinya. Sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan overhead konstruksi/pabrik merupakan biaya diluar biaya bahan baku atau disebut juga biaya konversi yang dibebankan ke proyek melalui metode alokasi/pembebanan ke proyek.
  3. Pembebanan biaya overhead standar ke proyek/produk dilaksanakan menggunakan tarif biaya overhead standar/yang ditentukan dimuka dikalikan realisasi dasar alokasi (Contoh: Jam Tenaga Kerja Langsung (TKL) pada saat user (Divisi Produksi) menginput Jam TKL ke Sistem).
  4. Setiap akhir periode , Divisi terkait (contoh: Divisi Akuntansi) melakukan proses pembebanan ke Project/Produk melalui sistem akuntansi yang menghasilkan “Cost Allocation” secara otomatis. 
  5. Cost Allocation adalah istilah untuk mengalokasikan seluruh biaya overhead aktual dari divisi/departemen produksi ke masing-masing project/produk menggunakan dasar alokasi realisasi jam orang setiap proyek yang tercatat di sistem. Selisih biaya overhead standar dengan biaya overhead aktual dibebankan seluruhnya ke Harga Pokok Produksi.
  6. Setiap periode pelaporan, Perusahaan akan menyajikan laporan Laba Rugi untuk setiap proyek/produk yang terjual/sudah diakui pendapatannya, sedangkan untuk produk yang belum terjual dicatat di persediaan barang jadi / belum dapat diakui pendapatannya dicatat di Persediaan/Pekerjaan Dalam Proses (PDP).

oleh: Moh.Madian

Komentar

Popular post