SIKLUS PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI KE PRODUK/PROJECT MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING
Berdasarkan
gambar diatas, (contoh: perusahaan konstruksi/manufaktur) diketahui unsur dan siklus pembebanan biaya produksi ke proyek
hingga menghasilkan Harga Pokok Produksi (HPP) dengan uraian sebagai
berikut:
- Biaya produksi perusahaan terdiri 3 (tiga) unsur, yaitu biaya bahan baku (material), tenaga kerja langsung dan biaya overhead konstruksi/pabrik.
- Biaya bahan baku dibebankan langsung ke proyek pada saat terjadinya. Sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan overhead konstruksi/pabrik merupakan biaya diluar biaya bahan baku atau disebut juga biaya konversi yang dibebankan ke proyek melalui metode alokasi/pembebanan ke proyek.
- Pembebanan biaya overhead standar ke proyek/produk dilaksanakan menggunakan tarif biaya overhead standar/yang ditentukan dimuka dikalikan realisasi dasar alokasi (Contoh: Jam Tenaga Kerja Langsung (TKL) pada saat user (Divisi Produksi) menginput Jam TKL ke Sistem).
- Setiap akhir periode , Divisi terkait (contoh: Divisi Akuntansi) melakukan proses pembebanan ke Project/Produk melalui sistem akuntansi yang menghasilkan “Cost Allocation” secara otomatis.
- Cost Allocation adalah istilah untuk mengalokasikan seluruh biaya overhead aktual dari divisi/departemen produksi ke masing-masing project/produk menggunakan dasar alokasi realisasi jam orang setiap proyek yang tercatat di sistem. Selisih biaya overhead standar dengan biaya overhead aktual dibebankan seluruhnya ke Harga Pokok Produksi.
- Setiap periode pelaporan, Perusahaan akan menyajikan laporan Laba Rugi untuk setiap proyek/produk yang terjual/sudah diakui pendapatannya, sedangkan untuk produk yang belum terjual dicatat di persediaan barang jadi / belum dapat diakui pendapatannya dicatat di Persediaan/Pekerjaan Dalam Proses (PDP).
oleh: Moh.Madian
Komentar
Posting Komentar